PT GKP Adakan Kelas Kepemimpinan untuk Siswa SD di Konawe Kepulauan
Sebanyak 50 siswa-siswi SDN 06 Rokoroko, Kecamatan Wawonii Tenggara, Konawe Kepulauan mengikuti kegiatan Kelas Kepemimpinan Bersama PT GKP pada Sabtu, 25 Februari 2023.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan soft skill seperti kreativitas, inovasi, berpikir kritis, kepemimpinan, dan pemecahan masalah.
Kepala Sekolah SDN 06 Rokoroko, Herman, SPd, menyambut baik kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini di sekolahnya.
Ia berharap melalui program ini, para siswa dapat meningkatkan kemampuan softskill dan menjadi lebih kritis, inovatif, dan kreatif dalam menghadapi tantangan hidup.
‘Mudah-mudahan, Kerjasama ini, bisa diteruskan dengan Kerjasama -kerjasama lainnya kedepannya,” Kata Herman, Sabtu, (25/2/2023).
Sementara itu, Cipto Rustianto, Manajer Eksternal GKP, menjelaskan bahwa kelas kepemimpinan ini bertujuan untuk menanamkan dasar-dasar kepemimpinan kepada para siswa.
Selain itu, para siswa dilatih untuk bersikap kritis dan mampu memecahkan masalah, baik di sekolah maupun di rumah.
“Ini merupakan komitmen kami untuk terus menjadi bagian dari masyarakat Wawonii dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul,” Ungkap Cipto.
Menurut Cipto, kelas kepemimpinan ini merupakan program akademik soft skill pertama yang ditujukan untuk siswa sekolah dasar.
Program ini akan menjadi program berkelanjutan yang menyasar seluruh jenjang sekolah, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah.
Target awal adalah sekolah-sekolah yang berada di wilayah pertambangan, dan akan diperluas ke sekolah-sekolah lain di Kabupaten Konawe Kepulauan.
“Generasi unggul di masa depan adalah generasi yang kreatif dan mampu beradaptasi dengan perubahan,”
“Melalui program ini, kami ingin mempersiapkan diri untuk membentuk generasi penerus, generasi yang luar biasa di masa depan,” jelas Cipto.
Di tempat yang sama, mentor di kelas kepemimpinan GKP, Maria Angelina Dea menceritakan kegiatan apa saja yang dilakukan dalam kelas kepemimpinan tersebut.
Ia mengungkapkan, salah satu materi yang disampaikan adalah siswa diminta untuk memecahkan masalah berdasarkan cerita lokal, yaitu La Ndoke-ndoke dan Wa Kolo-Kolopua.
Cerita ini merupakan cerita tentang persahabatan antara monyet dan kura-kura yang berakhir tragis dengan kematian keduanya.
Selama kegiatan berlangsung, para siswa diminta untuk memberikan solusi agar akhir dari cerita tersebut tidak berakhir tragis.
Mereka diharapkan kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan alat-alat sederhana yang ada di sekitar mereka untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi monyet dan kura-kura.
“Melalui kegiatan ini, ada kerja sama, inovasi, dan improvisasi sehingga mereka dapat memecahkan masalah,”
“Mereka dihadapkan pada kenyataan bahwa masalah itu memang ada, baik di rumah, sekolah, atau di mana saja. Namun, mereka harus diajak untuk menjadi problem solver dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi,” jelas Dea.
Melalui program ini, peserta diajarkan untuk menjadi solusi dan peka terhadap masalah yang dihadapi di masyarakat atau lingkungannya. Kebiasaan ini harus ditanamkan sejak dini.
Kelas kepemimpinan GKP sengaja menyasar soft skill karena akan berbenturan dengan metode pengajaran yang digunakan oleh para pengajar dalam hard skill.
Melalui program ini, penyelenggara berharap dapat mencetak generasi-generasi unggul dari Pulau Wawonii.